Julang Emas, Sang Petani Yang Romantis

Julang Emas-Fathur
Sepasang Julang Emas ditemukan sedang bersarang di KPHL Batutegi, Lampung, tepatnya di sekitar Stasiun Riset Way Rilo. Satu Stasiun Riset atas Kerjasama kemitraan antara Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dengan YIARI (Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia). Pada Maret lalu kondisi sarang sudah tertutup, induk betina berada di dalam sarang sedangkan induk Jantan mondar-mandir mencari dan mengirim makanan pada induk betina dan anaknya.

Semuanya berawal dari percakapan singkat melalui WhatsApp dengan Mas Huda dan Mas Aris Hidayat, staf YIARI. Entah apa jabatan mereka berdua, yang saya tahu adalah para petinggi di YARI.

"Ayo hunting ke Batutegi, ada Julang bersarang". kata Mas Aris. "Siap, kapan?" sahutku

Disepakati hari sabtu pagi berangkat dan kembali pada Minggu sore hari. Singkat cerita kami berangkat ke lokasi dengan beberapa orang staf lokal YIARI dan beberapa kawan fotografer dari Bogor. Perjalanan dimulai dengan menggunakan perahu untuk menyeberangi bendungan Batutegi. Tidak perlu waktu lama sekitar 30 menit sudah sampai di seberang. Namun untuk menuju lokasi, perlu waktu sekitar 2 jam berjalan kaki. Dua-tiga bukit, hamparan kebun kopi dan dua kali nyebrang sungai hingga akhirnya sampai di stasiun riset. Kondisi ini terjadi karena muka air bendungan turun drastis akibat kemarau panjang elnino tahun 2023. 

Sekitar pukul 4 sore kami baru putuskan untuk melakukan pengamatan ke sarang Julang. Cuaca cerah, harapannya dengan kondisi cahaya masih terang, dapat foto bagus. Lokasi sarang sekitar 10 menit berjalan kaki dari Stasiun. Sarang berupa lubang pada pohon besar, entah apa jenisnya, topografi cukup curam namun masih bisa dilewati. Pada sebuah hide sederhana kami menunggu datangnya induk jantan mengunjungi sarang.

“Perkiraan bulan ini anaknya akan keluar sarang” kata mas Huda, staf YIARI pengelola Stasiun Riset Way Rilo.

Artinya umur sarang sudah sekitar tiga bulan, menurut beberapa literatur lama bersarang Julang Emas hingga anak keluar sarang memerlukan kurang lebih 3 bulan. Selanjutnya anak dalam pengasuhan induk di luar sarang.

Prilaku Julang Emas

Julang Emas dalam bahasa latin Rhyticeros undulatus  merupakan burung yang setia dan romantis. sering terlihat terbang berdua bersama pasangannya. Saat musim berkembang biak tiba, si jantan akan sibuk mencari makan untuk betina. Betina dengan setia terpenjara di dalam sarang mengerami telur sekitar 2-3 bulan sampai menetas.

Sementara, sang jantan mencari buah untuk betina dalam sarang. Buah atau makanan disimpan dalam temboloknya lalu mengeluarkannya lewat mulut saat tiba tepat di depan lubang sarang. Sang jantan akan semakin sibuk mencari makanan saat anaknya sudah menetas.

Julang Emas - Fathur
Deskripsi singkat Julang Emas

Keunikan Julang Emas (Rhyticeros undulatus) terletak pada kantong/tembolok berwarna kuning menyala pada lehernya. Fungsinya menyimpan makanan. Bulu bagian punggung, sayap sampai perut berwarna hitam dengan kilau hijau metalik. Sementara ekor berwarna putih. Paruh berwarna kuning gading terdapat lipatan atau kerutan. Bentuknya kokoh. Peona paruh inilah yang menyebabkan Julang Emas banyak diburu orang untuk hiasan bernilai tinggi. Populasi di alam kini kian menurun.

 

Julang emas (Rhyticeros undulatus) merupakan burung dimorfik, yaitu satwa dengan perbedaan jelas antara jantan dan betinanya. Perbedaan jenis kelamin dapat dilihat dari warna temboloknya, warna kepala, dan warna bulu pada tengkuk. Tembolok (gular skin) adalah kantong leher digunakan untuk menyimpan makanan. Warna tembolok julang emas jantan umumnya berwarna kuning terang dengan garis hitam, sedangkan tembolok betina berwarna biru. Warna kepala jantan julang emas krem dengan bulu kemerahan bergantung dari kepala hingga tengkuk, sedangkan kepala dan tengkuk betina berwarna hitam. Suaranya keras berupa salakan berulang, pendek dan parau. Demikian juga dengan kepakan sayapnya, sangat keras ketika terbang.

 

Fungsi dalam ekosistem

Julang Emas (Rhyticeros undulatus) masuk dalam kelompok burung Rangkong. Indonesia memiliki 13 jenis rangkong dari total 62 jenis rangkong di dunia. Sembilan jenis rangkong tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta empat jenis merupakan jenis endemik berada di Sumba, Sulawesi, dan Papua. Setiap jenis rangkong tentu saja memiliki keunikannya masing-masing.

Sebenarnya Julang Emas pemakan segala, mulai hewan keci, telur burung, anak burung, katak, kelelawar, ular, kadal, namun mereka adalah burung penyuka buah, buah berikut bijinya disimpan dalam tembolok. Daerah jelajah yang luas hingga 100 km persegi, memungkinkan Julang Emas menyebarkan biji ke pelosok hutan. Sebaran elevasinya cukup luas, mulai hutan dataran rendah, perbukitan, pegunungan, hingga ketinggian 2.000 mdpl. Ada andil Julang Emas didalam kelestarian hutan. Itulah mengapa, Julang Emas dijuluki sebagai petani hutan dan kehadirannya menjadi indikator kesehatan ekosistem hutan yang lembab dan subur. “Julang Emas, Sang Petani Yang Romantis”.

 

Status Perlindungan

 

Julang Emas (Rhyticeros undulatus) merupakan penghuni hutan tropis yang tersebar di Asia Tenggara.  Sebaran di Indonesia meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Namun karena populasinya menurun akibat perburuan dan kehilanyan habitat, Julang Emas masuk dalam daftar merah IUCN dengan kategori Vulnerable/VU dan Appendix II CITES.

 

Pemerintah Indonesia menetapkan Julang Emas (Rhyticeros undulatus) atau dalam Bahasa Inggris Wreathed Hornbill  dalam daftar satwa liar dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor: 106 Tahun 2018, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

Post a Comment for "Julang Emas, Sang Petani Yang Romantis"