Burung Paruh-kodok Besar, Burung Unik di Taman Nasional Way Kambas

Large frogmouth-fathur-Way Kambas-KLHK
Beberapa hari yang lalu (7/5/2024), seekor burung unik yaitu burung Paruh-kodok Besar dijumpai pada hutan  dataran rendah di Taman Nasional Way Kambas. Tidak perlu jauh masuk ke dalam hutan, sekitar 500 m dari batas Kawasan burung unik itupun dapat kami jumpai.

Berawal dari obrolan ringan Bersama Mas Nandar yaitu pegiat ekowisata di Desa Penyangga TN Way Kambas mengatakan bahwa tak jauh dari rumahnya ada burung Paruh-kodok Besar biasa ditemui. Akhirnya ditemani mas Nandar bersama dengan Mas Rama, Mas Tatang dan Fajar. Berbekal senter sebagai penerangan, kami berlima berjalan pelan menuju hutan. Sambil memutar bunyi  panggilan burung Paruh-kodok Besar menggunakan speaker aktif sebagai pengeras, senter kami berkilatan ditengah gelapnya hutan Way Kambas yang rapat.

Vegetasi pada jalur yang kami lewati bukanlah hutan primer layaknya hutan Sumatera yang terkenal lebat. Batang-batang pohon tidak terlalu tinggi dan besar, perkiraan adalah hutan muda. Menurut cerita masyarakat sekitar lokasi tersebut adalah areal kebakaran beberapa tahun yang lalu dan telah berhasil dilakukan penanaman oleh masyarakat sekitar yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan TN Way Kambas.

Tak lama berjalan kemudian panggilan suara yang kami putar mendapat respon dari burung Paruh-kodok Besar liar di hutan. Langkah kamipun bergerak semakin perlahan agar tidak membuat si burung terkejut. Begitupun senter-senter kami matikan. Bunyi sahutan Kembali terdengar begitu nyaring, perkiraan posisi burung tidak jauh dari tempat kami berhenti. Suaranya berupa nada nyaring menciut keras dengan nyaring “rrrrruu”. Mas Nandar mencoba menghidupkan senter yang diarahkan ke sekeliling.

“Hey, ini burungnya pendek dan deket”. Pekiknya dengan suara berbisik

Benar saja, burung unik dan langka ini bertengger pada cabang pohon sekitar du kali tinggi orang dewasa, 4 meteran dengan jarak sekitar 5 meteran. Setelanl terpendek (FL 150 mm) Lensa tele yang saya pakaipun masih bisa untuk mengabadikannya. Karena ingin dapat lebih dekat ya saya tambahlah walaupun gak bisa sampai full di FL 600 mm.

Large frogmouth-Fathur- Way Kambas-KLHK
Menurut Mas Tatang, beberapa minggu yang lalu burung ini juga dijumpai tak jauh dari lokasi ini. Kala itu rombongan dari Fotografer satwa liar dari Bogor yang diantar untuk birding khusus burung ini.

"Beberapa minggu yang lalu burung ini juga keluar, waktu kita nganter grup dari Bogor," ungkapnya.

“Yang keluar juga satu ekor” imbuhnya.

Menurut literatur, burung yang populer dengan istilah "
Large frogmouth" tergolong burung nokturnal atau beraktivitas malam hari. Burung ini memiliki penyebaran global meliputi semenanjung Malaysia, Sumatera, Natuna dan Kalimantan. Menurut literatur burung ini tidak umum terdapat di hutan dataran rendah.

Deskripsi singkat

Burung Paruh-kodok Besar merupakan burung dengan ukuran sangat besar  (40 cm), berwarna coklat berangan. Kerah tenggkuk putih, terdapat bitnik putih mencolok pada sayap dan bitnik-bintik lebih kecil pada dada. Jantan berwarna coklat berangan terang, sedangkan betina lebih suram dan pucat. Tenggorokan dan dada pucat merah bata, menjadi kuning pada perut (krem pada beberapa betina dari Kalimantan). Kelopak mata jingga menonjol. Iris putih atau coklat, paruh coklat tanduk, rongga paruh atau mulut kuning, dan kaki kekuningan.

Large frogmouth-Fathur-Way Kambas-KLHK

Kebiasaan

Karena sifatnya yang aktif pada malam hari, secara umum Burung Paruh-kodok Besar jarang terlihat, sepanjang hari diam tidak bergerak di tajuk pohon. Kebiasaannya berburu serangga pada malam hari. Serangga biasanya disambar dari atas tanah atau ditangkap dari cabang pohon. Kadang-kadang ditemukan pada semak-semak rendah sepanjang aliran air.

Status Perlindungan

Burung Paruh-kodok Besar dengan nama ilmiah (Batrachostomus auratus) masuk dalam daftar merah Lembaga Konservasi Internasional IUCN dengan status “Vulnerable/VU" (rentan) karena keberadaannya di alam liar populasinya terus mengalami penurunan. Berbeda dengan kerabatnya Burung Paruh Kodok Tanduk/ Sunda Frogmouth (Batrachostomus cornutus) yang berstatus Resiko rendah/Least concern (LC). Meski berstatus rentan, namun Pemerintah Indonesia belum menetapkannya dalam kategori satwa dilindungi.

Post a Comment for "Burung Paruh-kodok Besar, Burung Unik di Taman Nasional Way Kambas"