Kowak-malam Abu, Pencuri Ikan di Malam Hari

Burung Kowak-malam Abu
Burung Kowak-malam Abu atau Kowak-malam Kelabu adalah kelompok burung air dari keluarga Ardeidae, satu keluarga dengan kuntul atau cangak. Sebutan lain untuk burung Kowak-malam abu yaitu Kowak maling. Disebut Kowak maling karena di beberapa tempat burung ini  suka mencuri ikan di tambak atau kolam milik nelayan.

Asal nama kowak, diduga diambil dari suaranya yang kerap mengeluarkan suara serak dan keras berulang-ulang wak..kwak. Burung yang aktif malam hari ini memiliki nama ilmiah Nycticorax nycticorax sementara dalam Bahasa Inggris disebut Black-crowned Night-heron.  

Deskripsi Kowak-malam Abu

Burung Kowak-malam Abu termasuk burung berukuran sedang, kowak-malam abu dewasa memiliki ukuran tubuh sekitar 64 cm dan berat 800 g. Penampakan tubuhnya yaitu berkepala besar dan bertubuh kekar. Paruh agak panjang, runcing dan berwarna hitam. Iris mata merah (berwarna kuning untuk burung muda). Kaki kuning, yang berubah menjadi kemerahan pada musim berbiak.

Burung Kowak-malam Abu dewasa memiliki mahkota yang berwarna hitam kebiruan, leher dan dada berwarna putih, punggung dan mantel hitam berkilau kehijauan atau kebiruan. Sayap dan ekor berwarna abu-abu. Salah satu keunikan dari burung Kowak-malam Abu yaitu burung ini mempunyai dua bulu putih hiasan yang memanjang dari belakang kepala hingga mencapai mantelnya pada musim kawin sampai bertelur.

Burung muda mempunyai bulu coklat kusam dengan bintik-bintik putih yang mencolok, sangat mirip dengan anak burung Kowak-malam Merah (Nycticorax caledonicus).

Habitat dan kebiasaan

Sesuai namanya, kowak-malam abu merupakan burung yang aktif di malam hari yaitu bersifat nokturnal. Aktif berburu mangsa di malam hari namun sering dijumpai aktif pada pagi dan sore hari. Pada siang hari burung ini lebih banyak beristirahat, bertengger bersama kelompokny atau sendirian pada dahan-dahan atau di sela dedaunan pohon yang rimbun dipinggir perairan.

Burung kowak-malam abu berbiak dalam koloni yang ramai, biasanya kowak membuat sarang pada pohon-pohon di atas air. Sarang berupa anyaman berupa material berupa ranting-ranting kecil pada tajuk pohon yang rimbun dan tersembunyi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Kowak-malam abu menghasilkan telur sekitar 2-4 butir, dengan warna biru kehijauan pucat. Di Jawa Timur tercatat berbiak antara Desember - April, sementara di Jawa Barat tercatat berbiak pada Februari - Juli.

Di wilayah Provinsi Bali, burung Kowak-malam Abu umum dijumpai di wilayah Denpasar yaitu di kawasan Tahura Ngurah Rai. Satu spot pengamatan yang cukup popular bagi pegiat pengamatan burung dan bird photography yaitu di Lagoon ITDC Nusa Dua. Satu lokasi yang sebenarnya dibangun  sebagai lokasi tempat pengolahan limbah cair dari kawasan pariwisata Nusa Dua.

Burung Kowak-malam Abu
Burung ini hampir sepanjang hari dapat dijumpai, namun lebih umum pada petang hari, dimana burung-burung kowak mulai beterbangan di sekitar tempatnya beristirahat, dan di waktu menjelang gelap kelompok-kelompok burung terbang meninggalkan peristirahatannya menuju kolam di Lagoon untuk mencari makanan. Gaya terbangnya lambat sambil mengeluarkan bunyi-bunyi panggilannya berulang dan khas, yang terdengar hingga kejauhan. Burung ini biasanya bertengger dalam waktu yang cukup lama sampai akhirnya terbang rendah untuk menangkap mangsa.

Jenis makanan Kowak-malam abu terdiri dari ikan, kodok, serangga, ular kecil bahkan tikus kecil. Area berburu burung ini yaitu di sekitar sungai, kollam, tambak, hutan mangrove, persawahan dan padang rumput.

Sebaran Burung Kowak-malam abu

Burung ini menyebar luas hampir di seluruh dunia. Sementara di Indonesia Kowak-malam abu dijumpai terutama di Indonesia bagian Barat (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali) Sulawei dan Flores.

Status Perlindungan

Berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor P.106 tahun 2021, Burung Kowak-malam Abu/ Black-crowned Night-heron (Nycticorax nycticorax) belum termasuk dalam kategori satwa liar dilindungi. Sedangkan IUCN masih memasukkannya dalam kategori Least Concern atau resiko rendah (LC).  Artinya populasi burung Kuntul Besar masih dianggap aman dari ancaman kepunahan dalam waktu dekat namun dengan catatan populasi burung ini terus mengalami penurunan.
 

Post a Comment for "Kowak-malam Abu, Pencuri Ikan di Malam Hari "