Burung Cikalang Kecil, “Perompak” di Lautan Luas

Burung Cikalang Kecil/Lesser Frigatebird
Burung Cikalang Kecil adalah salah satu dari lima jenis burung dari suku Fregatidae, dan dia adalah satu dari tiga yang ada di wilayah Sunda Besar. Burung Cikalang secara umum adalah salah satu jenis burung laut yang dapat dijumpai di sepanjang wilayah samudera tropis maupun subtropis. Burung Cikalang Kecil sangat tangkas memburu ikan, namun burung ini juga sering terlihat merebut ikan dari burung lain, sehingga sering dijuluki si perompak. Burung Cikalang Kecil atau Lesser Frigatebird memiliki nama latin Fregata ariel. Prilaku unik diantaranya yaitu bisa terbang sampai berhari-hari di atas samudera tanpa berhenti. Bahkan beberapa sumber mengatakan jika burung Cikalang ini bisa tidur sambil terbang. Burung ini terbang di atas lautan untuk berburu ikan tanpa harus mendarat di permukaan tanah. Kemampuan yang sangat menakjubkan tersebut membuat peneliti semakin penasaran untuk mempelajari jenis burung ini.

Terdapat tiga spesies burung Cikalang di wilayah Sunda Besar:
1.    Cikalang Kecil/ Lesser Frigatebird (Fregata ariel)
2.    Cikalang Chrismas/Chrismast Frigatebird (Fregata andrewsi)
3.    Cikalang Besar/Great Frigatebird (Fregata minor)

Deskripsi Cikalang Kecil

Burung Cikalang Kecil adalah burung laut berukuran besar (76 cm), bulunya dominan berwarna gelap. Burung jantan seluruh bulu kehitaman, kecuali bercak-bercak putih pada sisi lambung dan di bawah pangkal sayap serta kantung paruh merah. Burung betina juga berwarna dominan hitam dengan kepala kecoklatan, dada putih, bercak putih cekung pada perut, serta sedikit warna putih pada pangkal sayap bawah, lingkar mata merah jambu atau abu-abu kebiruan, dan dagu berwarna hitam. Burung yang seolah didesain sebagai penerbang sejati, rentang sayap lebar, burung ini dapat terbang melayang dengan nyaman dan mampu melakukan manuver yang spektakuler.

Burung remaja memiliki tubuh bagian atas hitam kecoklatan, tetapi kepala, leher, dada, serta sisi lambung keputih-putihan dan merah sawo matang. Perbedaannya dengan Cikalang besar adalah ukurannya yang lebih kecil, bercak putih pada bagian bawah berbentuk cekung, dan lebih banyak warna putih pada pangkal sayap bawah. Iris coklat, paruh abu-abu dan kaki merah tua.

Habitat dan Kebiasaan

Dilansir dari beberbagai sumber, habitat burung Cikalang adalah laut bebas. Berbiak di pulau-pulau terpencil di daerah tropis dan sub-tropis, bersarang di semak, bakau, dan bahkan di atas tanah. Terbang tinggi mengikuti aliran udara atau terbang berputar di atas kelompok ikan yang mencari makan di permukaan air. Kadang-kadang terbang cepat dan rendah di atas permukaan laut dengan kepakan sayap yang berat. Menangkap makanan dari permukaan laut, tanpa mendarat. Biasanya suka mengganggu bahkan merebut makanan dari koloni burung laut yang lain.

Makanan utamanya ikan, terutama ikan terbang, juga memakan cumi-cumi, telur dan anakan burung-laut dan bangkai ikan. Cara menangkap mangsanya yaitu menyambarikan-ikan yang muncul serta berlompatan di atas permukaan laut. Burung cikalang memiliki perilaku kleptoparasitic (mencuri makanan) terutama betina meskipun tidak sering. Kadang-kadang bertengger atau beristirahat di atas bagan bambu atau pepohonan di pulau-pulau kecil. Predator burung cikalang yaitu ikan tuna dan lumba-lumba.

Burung Cikalang Kecil/Lesser Frigatebird
Pada saat siang hari, burung Cikalang ini terlihat aktif mencari pakan. Akan tetapi, ketika matahari terbenam, setengah belahan otak dari burung Cikalang ini beralih ke dalam kondisi tidur, walaupun keadaan mereka tetap terbang di atas air.
Pada waktu setengah bagian otaknya tertidur, burung ini tidur dengan menggunakan satu mata yang masih terbuka. Dan ketika berada dalam kondisi setengah tidur itu, burung Cikalang tersebut akan terbang berputar mengikuti arus udara.

Keunikannya yaitu ada pada perilakunya yang hanya membuka satu matanya yang menghadap ke arah tersebut. Mereka juga akan tetap buka mata untuk berjaga-jaga supaya tidak tabrakan dengan jenis burung yang lainnya. Dan ada prilaku unik lainnya, yakni dimana burung Cikalang akan memasuki tahap tidur REM ketika burung ini berada di udara. Burung Cikalang yaitu pada tahap REM yang hanya berlangsung selama beberapa detik saja pada waktu terbang. Fungsinya yaitu relaksasi otot-ototnya. Tanda-tanda relaksasi otot pada umumnya bisa terlihat dari kepalanya yang sedikit terkulai.

Demikian juga ketika burung Cikalang ini berada di atas permukaan tanah, burung Cikalang juga bisa tidur sambil berdiri dengan satu kaki. Hal lain yang cukup mengejutkan yaitu waktu tidur rata-rata burung ini hanya selama 42 menit saja. Supaya bisa tetap berada di atas ketinggian dalam waktu yang sangat lama, burung ini akan memanfaatkan termik, sebagaimana dilakukan juga oleh burung elang. Yaitu terbang tanpa mengepakkan sayap hanya mengikuti udara yang bergerak naik ke atas di bawah awan cumulus tropis.

Persebaran Cikalang Kecil

Sebaran globalnya yaitu lautan daerah tropis. Tempat berbiak yang telah diketahui yaitu Cocos keeling, Pulau Chrismas di Samudera Indonesia dan pulau-pulau kecil di Australia Utara. Diperkirakan berbiak juga di Indonesia.

Di Indonesia biasa ditemui di seluruh Sunda Besar dan sering ditemui di seluruh perairan Papua. Di Bali biasa dijumpai di Uluwatu, Nusa Dua, Lagoon ITDC Nusa Dua (melintas) dan Pantai Jimbaran. Jumlahnya yang dijumpai selama ini tidak banyak, rata-rata 3 ekor, namun kadang juga dijumpai dalam koloni yang agak besar sekitar 10 ekor.

Status Perlindungan

Berbeda dengan dua spesies lainnya, Cikalang kecil Lesser Frigatebird (Fregata ariel) berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor. P.106 belum masuk daftar satwa liar dilindungi. Sedangkan menurut IUCN burung ini masuk kategori Least Concern (LC) atau resiko rendah, namun IUCN mencatat bahwa populasi burung cikalang kecil mengalami tren menurun.
 




Post a Comment for "Burung Cikalang Kecil, “Perompak” di Lautan Luas"