Elang Tiram, Raptor Baru Penghuni Lagoon ITDC Nusa Dua

Elang Tiram/Osprey (Pandion haliaetus)

Lagoon ITDC Nusa Dua memang dikenal sebagai habitat burung air di Bali. Belum lama ini yaitu akhir 2021 sampai dengan awal 2022 kedatangan spesies burung buru yaitu Elang Tiram. Elang Tiran atau Osprey adalah salah satu raptor pemakan ikan yang ada di Indonesia. Di Lagoon ITDC Nusa Dua sudah dihuni dua jenis raptor pemakan ikan lainnya yaitu Elang Bondol dan Elang-laut Perut-putih. Dalam beberapa kali perjumpaan terlihat ada persaingan berburu mangsa antara Elang Tiram dan Elang Bondol, mereka saling serang dan bertarung di udara. Kedatangannya semoga mejadi daya tarik bagi pelajar, mahasiswa atau generasi muda secara umum untuk minat mempelajari dunia satwa liar.

Yang menarik dari Elang Tiram yaitu prilaku berburunya. Spesies lain berburu ikan yang ada dipermukaan, menyambar dengan cakarnya lalu terbang mencari tenggeran untuk makan, sedangkan Elang Tiram tidak hanya berburu ikan dipermukaan, ikan yang agak dalampun dapat diburunya. Elang ini biasanya jika melihat ikan, dia akan terbang menukik tajam dan mencengkeram mangsa dengan kuku tajamnya, bahkan dia mampu menyelam ke dalam air untuk memburu mangsanya. Mangsanya bukan hanya ikan, elang ini juga memburu mangsa seperti burung, tupai, tikus, dan mamalia lainnya.

Belakangan ini foto Elang Tiram berbagai pose berseliweran di media social, para penghobi fotografi burung berlomba-lomba mengabadikan momen langka ini. Kedatangan Elang Tiram di Lagoon adalah yang pertama kali dijumpai, elang ini biasanya dapat dijumpai di Pulau Serangan, meskipun hanya pada saat-sat tertentu saja.

Deskripsi Elang Tiram

Elang Tiram yang mempunyai nama latin Pandion haliaetus  adalah satu-satunya jenis elang dari genus Pandion. Burung ini mempunyai warna bulu coklat kehitaman pada bagian punggung dan sayap. Sedangkan pada bagian perut dan bagian kepala berwarna putih abu-abu. Ciri khas dari burung ini yaitu memiliki “topeng” berwarna hitam. Kelakaran di komunitas pengamat burung, disebut sebagai Elang Zoro.

Secara ukuran tidak berbeda jauh dengan elang jenis lainnya, Panjang tubuh sekitar 60 cm dan memiliki rentang sayah hingga 180 cm, hamper sama dengan kedua tangan manusia dewasa jika direntangkan. Kebiasaannya mengunjungi habitat berupa danau, sungai, rawa atau laut yang dihuni banyak ikan. Elang Tiram cenderung soliter, jarang dijumpai berkelompok atau berpasangan.

Persebaran Elang Tiram

Sebarannya luas dan umum, hampir diseluruh dunia kecuali di Antartika, Afrotropical , Australasian, Indomalayan, Nearctic, Neotropical, Oceanian, Palearctic. Amerika bagian utara, Afrika dan Kepulauan pasifik. Di Indonesia tersebar luas mulai dari Simeluleu, Batu, Kepulauan Mentawai, Sumatra, Kepulauan Riau, Belitung, Kalimantan, Panaitan, Jawa, Karimunjawa, dan Kepualauan Kangean, Bali, Lombok, Moyo, Sumbawa, Roti, Babar dan Kepulauan Tanimbar. Selayar, Tanahjampe, Tukangbesi, Bonerate dan Kepulauan Kalaotoa. Sulawesi, Muna, buton, Banggai, Sula, Sangihe dan Kepulauan Talaud. Lembeh, Ternate, Halmahera, Morotai, Bacan, Moti, Bisa, Obi, Buru, Ambon, Seram, Banda, Gorong,Watubea, Tayandu, Kai dan Kepulauan Aru, Papua.

Status Perlindungan

Elang Tiram/Osprey (Pandion haliaetus) adalah satwa liar dilindungi Undang-undang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor  7 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri LHK Nomor: P.106 tahun 2018. Penetapan staus satwa ini karena di Indonesia populasi yang semakin langka di alam. Berbeda dengan IUCN, badan konservasi dunia tersebut menetapkan status Elang Tiram masuk kategori Least Concern (LC) artinya resiko rendah atau tidak mengkhawatirkan. Ealang Tiram kondisinya masih dianggap aman karena populasi mereka secara global tersebar luas dan tidak sedang berada dalam keadaan bahaya.



Post a Comment for "Elang Tiram, Raptor Baru Penghuni Lagoon ITDC Nusa Dua "