Burung Gelatik Jawa (pun) "Bertransmigrasi" ke Sumatera

Burung gelatik jawa adalah jenis burung kecil yang termasuk dalam famili Estrildidae, satu famili dengan burung Gereja, Bondol dan Manyar. Burung ini memiliki ukuran tubuh sekitar 15 cm dengan warna bulu keabu-abuan dan ekor pendek. Gelatik biasanya ditemukan di hutan sekunder, lahan terbuka, kebun, pemukiman, persawahan, penggilingan padi dan taman-taman kota.

Gelatik Jawa Remaja
Gelatik jawa adalah burung endemik Jawa dan Bali, namun di Bandar Lampung, burung gelatik juga dapat ditemukan meskipun habitat alaminya telah banyak terganggu oleh perkembangan perkotaan. Mereka sering terlihat mencari makan di pepohonan di sekitar pemukiman atau di taman-taman kota. Kelompok besar Gelatik Jawa yang dijumpai di Bandar Lampung yaitu tak jauh dari perumahan. bukan persawahan, habitat yang didiami yaitu berupa semak belukar dan beberapa vegetasi tanaman tahunan jenis sengon. Perkiraan populasi sekitar 50 ekor dengan struktur umur sebagian besar adalah individu remaja.

Burung gelatik memiliki tampilan yang indah dan sering kali menjadi favorit para penggemar burung. Beberapa kios burung masih terlihat memperjualbelikan salah satu satwa dilindungi ini. 

Selain menjadikan burung ini sebagai hewan peliharaan, di beberapa daerah gelatik dianggap sebagai hama yang pada akhirnya diburu. Meskipun demikian, penting bagi kita untuk menjaga populasi burung gelatik dan memastikan bahwa mereka tetap lestari dan masih memiliki habitat yang cukup untuk bertahan hidup di alam liar.

Awal penemuan pertama kali oleh Linnaeus pada tahun 1758, Gelatik Jawa atau dalam nama Inggris Java Sparrow diberi nama ilmiah Loxia oryzivora, namun seiring perkembangan taksonomi burung, namanya berganti menjadi Padda oryzivora.

Status konservasi

Status konservasi burung gelatik jawa saat ini adalah dilindungi Undang - Undang berdasarkan Permen LHK Nomor P.106 Tahun 2018. Sedangkan menurut IUCN Gelatik Jawa saat ini telah menyandang status rentan (Vulnerable/VU). Namun, burung Gelatik Jawa termasuk dalam kategori burung yang umum atau tersebar luas di berbagai habitat. Meskipun demikian, populasi burung gelatik dapat terancam akibat alih fungsi lahan (persawahan menjadi pemukiman) dan perburuan ilegal.

Gelatik Jawa di Bandar Lampung
Pembangunan perkotaan yang pesat sering kali mengakibatkan hilangnya habitat alami bagi burung gelatik. Selain itu, perburuan burung gelatik, baik untuk kepentingan perdagangan sebagai burung koleksi, juga dapat mengancam populasi mereka. 

Untuk menjaga populasi burung gelatik dan keanekaragaman hayati secara keseluruhan, penting untuk melakukan langkah-langkah konservasi, seperti:

1. Mempertahankan dan memulihkan habitat alami burung gelatik, termasuk mengurangi deforestasi dan menghentikan penangkapan hewan liar.

2. Menghentikan perburuan ilegal burung gelatik untuk kepentingan perdagangan burung dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perlindungan satwa liar.

3. Melakukan penelitian tentang ekologi dan populasi burung gelatik untuk memahami kebutuhan dan tantangan mereka.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga burung gelatik dan keanekaragaman hayati melalui program pendidikan dan kampanye.

Dengan upaya konservasi yang tepat, diharapkan populasi burung gelatik dapat tetap lestari dan terhindar dari ancaman kepunahan.

Post a Comment for "Burung Gelatik Jawa (pun) "Bertransmigrasi" ke Sumatera"