Ibis-sendok Raja, Singgah di Bali

Ibis-sendok Raja/Royal Spoonbill (Platalea regia)

Burung Ibis-sendok Raja sangat jarang ditemukan di Bali. Sekalinya datang pasti akan di "buru" para birder untuk diabadikan, entah dalam video, foto atau sekedar catatan perjumpaan. Awal tahun 2022, para birder di Bali sontak dibikin kaget karena burung berparuh unik tersebut singgah di Pulau Bali.

Dengan menyusuri tanggul penahan bibir sungai, sore itu bersama Mas Udhin dan Mas mike, kami mencoba berjalan perlahan mendekati sekumpulan burung air di bawah jembatan Tukad Unda, Klungkung, Bali. Sesekali kami berhenti untuk sekedar mengambil beberapa foto meski jarak dengan obyek target masih cukup jauh. Yang penting dapat dulu, begitu kira-kira prinsip kami.  Dari jarak sekitar 100 meter, obyek sasaran belum cukup untuk mendapatkan kualitas foto yang bagus. Saat itu suasana sungai masih cukup ramai, pekerja proyek pembangunan tanggul sungaibelum semuanya pergi meninggalkan lokasi. Bahkan satu unit excavator masih meraung-raung mengangkat dan menggali lumpur sungai. “Itu dia burungnya” kata mas Mike setengah berbisik. Lima Langkah kami berhenti untuk mencoba motret, maju lagi lima langkah. Yang pada akhirnya kira-kira jarak kami tinggal 50 meter lagi semua burung terbang tak tersisa. Ibis-sendok raja incaran kamipun turut kabur terbang tinggi. Beruntung pada saat terbang kami sempet mengabadikannya. Puluhan bahkan ratusan shuter di pencet demi untuk mengejar momen terbang burung incaran.

Kami terbengong dengan kejadian tersebut, jauh-jauh menyusuri sungai dan pada akhirnyahanya hitungan detik burung incaran kami kabur. Puas memotretnya? Jelas jauh dari kata puas. Ada beberapa dugaan kenapa burung pada kabur, eh ternyata diujung seberang sana ada kang Yuyun yang juga sedang mengendap-endap mengicar burung yang sama, disamping Kang Yuyun banyak pekerja proyek masih melanjutkan pekerjaannya. Ternyata burung tersebut kami kepung, wajar dia kabur. 

Untuk memastikan hasil jepretan kami, kami duduk bersandar pada dinding tanggul sungai untuk cek hasil jepretan di kamera masing-masing. Entah kenapa, selalu saja ada kekecewaan Ketika kami dihadapkan pada obyek burung langka, selalu saja ada umpatan tanda kekecewaan. Speed kuranglah, ISO terlalu rendahlah, macam-macam.

Ibis-sendok Raja/Royal Spoonbill (Platalea regia)
Burung obyek incaran kami yaitu Ibis-sendok raja/Royal Spoonbill (Platalea regia) juga disebut ibis sendok berparuh hitam, hidup di tanah datar pasang-surut dan tanah basah dangkal air tawar dan air asin di Australia, Selandia Baru, Indonesia, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Spesies tersebut juga tercatat sebagai spesies pengembara di Kaledonia Baru. Ibis-sendok raja hidup di tanah basah dan menyantap kepiting kecil, ikan dan serangga dengan mengibaskan paruhnya dari sisi ke sisi. Spesies tersebut biasanya terbang dengan kepala ke depan.

Burung ini cukup langka di Bali. Pertemuan kali inipun hanya satu ekor. Burung ini sempat ada tahun 2006 di Pulau Serangan saat itu sempat tercatat oleh Mas Udhin. Akhirnya setelah 15 tahun lamanya, tahun ini yaitu tehun 2021 si pemilik paruh unik tersebut datang Kembali ke Bali.

Catatan kali ini dimulai pada tanggal 17 Desember 2021, Om Butur, fotografer menemukan burung ini di Nusa Dua dan berhasil mengabadikannya. Beberapa hari kemudian yaitu tanggal 27 Januari 2022 menurut informasi dari Om Oka dan kaka Egmont terpantau oleh seorang birder Bernama Andy Walker di Tukad Unda Klungkung. Besoknya yaitu tanggal 28 Januari 2022 di tempat yang sama Om Oka berhasil mengabadikannya dalam foto dan video. Sampai pada akhirnya pada tanggal 29 Januari 2022, saya (Fath), Mas Udhin, Mas Mike dan Om Yuyun berhasil juga mengabadikannya.

Dari sisi status perlindungan, secara global burung ini populasi di alam belumlah mengkhawatirkan, di beberapa tempat burung ini masih mudah dijumpai. IUCN memasukkannya dalam daftar resiko rendah (bahasa Inggris: Least Concern, IUCN: LC) adalah kategori IUCN yang diberikan untuk spesies yang telah dievaluasi. Namun demikian Peraturan Perundangan di Indonesia memasukkannya dalam daftara satwa liar dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor: P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/ 12/2018 tentang Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi.

Cangak Merah/Purple Heron (Arde purpurea)
Burung lainnya yang sempat tercatat disekitar Tukad Unda yaitu Cangak Merah (Ardea purpurea), Cangak Besar (Egretta alba), Kuncul Kerbau (Bubulcus ibis), Blekok sawah (Ardeola speciosa), Trinil Pantai (Actitis hypoleucos), Cerek kernyut (Pluvialis fulva) dan Raja udang biru (Alcedo coerulescens) dan bebera jenis burung lainnya.

Semoga Bali dan umumnya Indonesia dapat memberikan habitat yang baik bagi keberlangsungan hidup Ibis-sendok raja dan menjadi tempat persinggahan rutin pada saat perjalanan migrasinya. SAB/fath/22.



Post a Comment for "Ibis-sendok Raja, Singgah di Bali"